KAJIAN ETNOSAINS PADA KESENIAN DEBUS SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA DI SMP
Kata Kunci:
Debus, Etnosains, Capaian Pembelajaran IPAAbstrak
Kekayaan budaya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai sumber Belajar. Kesenian Debus merupakan salah satu kearifan lokal yang memiliki potensi untuk dikaji sebagai sumber belajar IPA di sekolah. Melalui pendekatan etnosains, sains asli yang terkandung dalam kesenian Debus yang sarat akan unsur mistis dapat dianalisis dan direkonstruksikan menjadi sains ilmiah yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep sains yang terkandung dalam kesenian Debus terutama pada teknik digunakan sebagai bentuk pengetahuan lokal yang direkonstruksi menjadi sains ilmiah dan mengetahui relevansinya dengan Capaian Pembelajaran IPA di SMP. Desain penelitian yang digunakan berupa studi kasus dengan pendekatan kualitatif. teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi di tiga padepokan Debus di Provinsi Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam teknik penggunaan golok dan Al Madad terkandung konsep fisika berupa tekanan dan pusat massa, serta konsep biologi berupa jaringan otot dan anatomi fisiologi manusia. Selanjutnya, pada teknik penggunaan api terlibat konsep fisika mengenai kalor dan perpindahan kalor, serta konsep kimia berupa reaksi pembakaran. Kemudian, pada teknik memecahkan batu bata di atas kepala sangat erat kaitannya dengan konsep fisika mengenai gaya dan tekanan. Rekonstruksi terhadap pengetahuan lokal ini menunjukkan keterkaitan langsung dengan kompetensi IPA SMP, khususnya pada topik gaya dan gerak, kalor, perubahan kimia, sel otot, struktur dan fungsi organ, siklus makhluk hidup, alat indra manusia serta tekanan. Adapun, untuk konsep-konsep yang terlalu kompleks pada hasil analisis dan dianggap kurang sesuai untuk jenjang SMP akan dijadikan sebagai materi untuk pendalaman atau pengayaan. Oleh sebab itu, Kesenian Debus memiliki potensi sebagai sumber belajar IPA di sekolah.