IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI MADRASAH: STUDI KASUS DI MTS NEGERI 1 PENAJAM PASER UTARA
Kata Kunci:
Manajemen, Mutu Terpadu, Sarana Dan PrasaranaAbstrak
Penelitian ini mengkaji implementasi Manajemen Mutu Terpadu (MMT) pada pengelolaan sarana dan prasarana di MTs Negeri 1 Penajam Paser Utara. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali proses pengelolaan sarana dan prasarana melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madrasah telah menerapkan sistem penginventarisasian digital menggunakan aplikasi SIMAN (Sistem Informasi Manajemen Aset Negara), namun masih terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Analisis kebutuhan mengidentifikasi perlunya penambahan proyektor/LCD, sarana ibadah yang memadai, perangkat multimedia, dan prasarana olahraga. Dalam aspek penggunaan, ditemukan belum adanya jadwal penggunaan laboratorium yang terstruktur dan kurangnya pelatihan bagi pengguna fasilitas. Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan secara rutin dengan penunjukan penanggung jawab untuk setiap ruangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun pengelolaan aset sudah cukup rapi dan terdokumentasi dengan baik, penggunaan sarana dan prasarana belum optimal. Implementasi MMT dalam pengelolaan sarana dan prasarana di madrasah memerlukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
This study examines the implementation of Integrated Quality Management (IQM) in the management of facilities and infrastructure at MTs Negeri 1 Penajam Paser Utara. Using a descriptive qualitative approach, this study explores the process of managing facilities and infrastructure through observation, interviews, documentation, and questionnaires. The results of the study indicate that the madrasah has implemented a digital inventory system using the SIMAN (State Asset Management Information System) application, but there are still several challenges in managing facilities and infrastructure. The needs analysis identified the need for additional projectors/LCDs, adequate places of worship, multimedia devices, and sports facilities. In terms of use, it was found that there was no structured laboratory usage schedule and a lack of training for facility users. Maintenance of facilities and infrastructure is carried out routinely with the appointment of a person in charge for each room. This study concludes that although asset management is quite neat and well documented, the use of facilities and infrastructure is not optimal. The implementation of IQM in the management of facilities and infrastructure at the madrasah requires continuous improvement to improve the quality of educational services.