ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI DAERAH TERTINGGAL
Kata Kunci:
Analisis Kebutuhan Pendidikan, Daerah TertinggalAbstrak
Penelitian ini menganalisis kebutuhan pendidikan di daerah tertinggal, khususnya di wilayah perbatasan Kecamatan Bongan (Kutai Barat) dan Kelurahan Sotek (Penajam Paser Utara), Provinsi Kalimantan Timur. Studi ini mengidentifikasi berbagai tantangan utama yang dihadapi, seperti keterbatasan infrastruktur jalan, minimnya fasilitas sekolah, akses teknologi yang terbatas, serta kekurangan tenaga pendidik akibat efisiensi anggaran tahun 2025. Kondisi geografis yang sulit dan jarak tempuh yang jauh menyebabkan rendahnya partisipasi sekolah dan tingginya angka putus sekolah di daerah tersebut. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada sekolah filial SDN 005 Penajam, kilometer 30, Jalan Sotek-Bongan, Kelurahan Sotek. Hasil dari penelitian ini berupa upaya intervensi yang dilakukan meliputi pembangunan akses jalan, penambahan fasilitas sekolah, pengembangan sumber belajar digital offline, serta kolaborasi dengan penyelenggara pendidikan paket untuk mengatasi keterbatasan jenjang pendidikan lanjutan. Selain itu, program insentif bagi guru, pelatihan kurikulum adaptif, serta pemberdayaan ekonomi keluarga diusulkan sebagai strategi penguatan pendidikan berbasis komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa sinergi lintas sektor dan komitmen pemerintah daerah sangat diperlukan untuk mewujudkan pemerataan akses dan kualitas pendidikan di daerah tertinggal.
This study analyzes the educational needs in underdeveloped areas, especially in the border areas of Bongan District (West Kutai) and Sotek Village (North Penajam Paser), East Kalimantan Province. This study identifies various major challenges faced, such as limited road infrastructure, minimal school facilities, limited access to technology, and a shortage of educators due to budget efficiency in 2025. Difficult geographical conditions and long distances lead to low school participation and high dropout rates in the area. The research methodology uses a descriptive qualitative approach with data collection methods through observation, interviews, and documentation. The research was conducted at the SDN 005 Penajam filial school, kilometer 30, Jalan Sotek-Bongan, Sotek Village. The results of this study are in the form of intervention efforts carried out including the construction of road access, addition of school facilities, development of offline digital learning resources, and collaboration with package education providers to overcome the limitations of further education levels. In addition, incentive programs for teachers, adaptive curriculum training, and family economic empowerment are proposed as strategies for strengthening community-based education. This shows that cross-sector synergy and local government commitment are needed to realize equal access and quality of education in underdeveloped areas.