IMPLEMENTASI KURIKULUM K13 DAN KURIKULUM MERDEKA DI SMPN 15 MATARAM
Kata Kunci:
Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka, Pendidikan Di IndonesiaAbstrak
Pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan yang signifikan dengan penerapan Kurikulum 2013 (K13) dan Kurikulum Merdeka (Kumer). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan kedua kurikulum di SMP Negeri 15 Mataram, dengan berfokus pada dampaknya terhadap proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, yang melibatkan wawancara dengan guru-guru yang terlibat dalam penerapan kedua kurikulum di kelas 7, 8, dan 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa K13 di kelas 9 lebih terstruktur dan berfokus pada pencapaian kompetensi dasar, sementara Kurikulum Merdeka di kelas 7 dan 8 memberikan kebebasan lebih, yang memungkinkan siswa mengeksplorasi minat dan potensi mereka melalui pembelajaran berbasis proyek. Meskipun K13 memudahkan penyusunan rencana pembelajaran dengan indikator yang jelas, beberapa guru mengungkapkan bahwa pendekatan ini membatasi kreativitas siswa. Di sisi lain, Kumer mendorong siswa untuk lebih mandiri dan kreatif, tetapi tantangan utama adalah kesiapan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang lebih fleksibel. Penelitian ini juga menemukan bahwa penerapan kedua kurikulum memberikan keunggulan dalam hal fleksibilitas dan pemberian ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Berdasarkan hasil temuan ini, disarankan agar dilakukan pelatihan yang terus menerus bagi guru untuk mendukung implementasi kedua kurikulum serta menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan.
Education in Indonesia is undergoing significant transformation with the implementation of the 2013 Curriculum (K13) and the Merdeka Curriculum (Kumer). This study aims to analyze the implementation of these two curricula at SMP Negeri 15 Mataram, focusing on their impact on the learning process and student development. Using a qualitative approach with a case study method, the research involved interviews with teachers who are directly involved in the implementation of both curricula in grades 7, 8, and 9. The findings indicate that K13 in grade 9 is more structured and focused on achieving basic competencies, while Kumer in grades 7 and 8 offers more flexibility, allowing students to explore their interests and potentials through project-based learning. While K13 helps in planning lessons with clear indicators, some teachers revealed that this approach limits student creativity. On the other hand, Kumer encourages students to be more independent and creative, though the main challenge lies in teachers' readiness to implement a more flexible teaching method. The study also found that the implementation of both curricula provides advantages in terms of flexibility and offering space for students to develop according to their individual needs and abilities. Based on these findings, it is recommended that intensive teacher training be conducted to support the implementation of both curricula, along with providing adequate facilities to enhance the learning process and make it more effective and enjoyable.