ANALISIS GERAK DASAR OLAHRAGA DALAM TARIAN GAWE AU SERTA KAITANYA DENGAN ASPEK KELINCAHAN
Kata Kunci:
Tarian Gawe Au, Gerak Dasar Olahraga, Kelincahan, Budaya Lamaholot, Tari TradisionalAbstrak
Penelitian ini menganalisis gerak dasar olahraga dalam Tarian Gawe Au masyarakat Lamaholot dan kaitannya dengan aspek kelincahan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus, penelitian dilakukan di Desa Lewobele, Flores Timur, melibatkan 14 penari muda (4 penari inti dan 10 pemukul bambu). Teknik pengumpulan data mencakup observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tarian Gawe Au mengandung gerak lokomotor (melompat), non-lokomotor (membungkuk, memutar), dan manipulatif (memukul bambu) yang identik dengan gerak dasar olahraga. Analisis biomekanik mengungkap bahwa gerakan tari ini secara efektif melatih kelincahan (agility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), dan kecepatan (speed). Lompatan dinamis di celah bambu yang dipukul ritmis membutuhkan daya ledak, reaksi cepat, dan koordinasi neuromuskular yang presisi, mirip dengan latihan plyometrik dalam olahraga modern. Sementara itu, ayunan tangan dan putaran badan yang harmonis memperkuat stabilitas postural sekaligus nilai simbolis budaya. Temuan ini membuktikan bahwa Tarian Gawe Au tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga media pelatihan kelincahan berbasis kearifan lokal. Pelestariannya memberikan manfaat ganda: menjaga seni tradisi sekaligus meningkatkan kebugaran fisik generasi muda di tengah tantangan modernisasi.
This study examines the fundamental movements of sports in the Gawe Au dance of the Lamaholot community and their relationship to aspects of agility. Using a qualitative descriptive approach with case study methods, the research was conducted in Lewobele Village, Flores Timur, involving 14 young dancers (4 main dancers and 10 bamboo beaters). Data collection techniques included participatory observation, in-depth interviews, and document analysis. The results show that the Gawe Au dance contains locomotor (jumping), non-locomotor (bending, twisting), and manipulative (bamboo beating) movements that closely resemble basic sports movements. Biomechanical analysis reveals that these dance movements effectively train agility (agility), balance (balance), coordination (coordination), and speed (speed). The dynamic jumps between rhythmically struck bamboo gaps require explosive power, quick reactions, and precise neuromuscular coordination, similar to plyometric exercises in modern sports. Additionally, the harmonious integration of hand swings and body rotations enhances postural stability and cultural symbolism. This research demonstrates that the Gawe Au dance is not only a cultural heritage but also a functional agility training medium rooted in local wisdom. Its preservation offers dual benefits: safeguarding traditional art while promoting physical fitness among youth in the face of modernization.