SINTESIS LITERATUR: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN PAI
Kata Kunci:
Pembelajaran Kooperatif, PAI, Faktor Keberhasilan & TantanganAbstrak
Pendidikan abad ke-21 menuntut perubahan paradigma dari pembelajaran yang berpusat pada guru menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran kooperatif menjadi salah satu alternatif strategis yang mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, partisipatif, dan kolaboratif, khususnya dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI). Kajian ini bertujuan untuk mensintesis berbagai literatur mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif dalam PAI, khususnya di era digital. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode sintesis literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa keberhasilan model ini ditentukan oleh berbagai faktor seperti peran guru, keterlibatan aktif siswa, desain dan struktur pembelajaran, lingkungan belajar, serta dukungan institusional. Di samping itu, tantangan seperti kurangnya keterampilan digital, keterbatasan infrastruktur, dan resistensi budaya juga menjadi hambatan yang perlu diatasi. Dengan strategi yang tepat, komitmen semua pihak, serta evaluasi dan penyempurnaan berkelanjutan, model pembelajaran kooperatif berpotensi besar untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam dan membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, serta siap menghadapi tantangan masa depan.
21st century education demands a paradigm shift from teacher-centered learning to student-centered learning. The cooperative learning model is one of the strategic alternatives that can create an active, participatory, and collaborative learning atmosphere, especially in the context of Islamic Religious Education (PAI). This study aims to synthesize various literature on the factors that influence the successful implementation of cooperative learning in PAI, especially in the digital era. The research was conducted through a descriptive qualitative approach with a literature synthesis method. The results of the study indicate that the success of this model is determined by various factors such as the role of teachers, active student involvement, learning design and structure, learning environment, and institutional support. In addition, challenges such as lack of digital skills, limited infrastructure, and cultural resistance are also obstacles that need to be overcome. With the right strategy, commitment from all parties, and continuous evaluation and improvement, the cooperative learning model has great potential to improve the quality of Islamic religious education and form a generation that is faithful, has noble character, and is ready to face future challenges.