OBSERVASI PROSES BELAJAR ANAK TUNARUNGU DALAM KELAS INKLUSI DI SLB KARYA BAKTI
Kata Kunci:
Anak Tunarungu, Kelas Inklusi, Komunikasi Nonverbal, Bahasa IsyaratAbstrak
Anak tunarungu merupakan salah satu anak yang mana ia mengalami kehilangan fungsi pendengaran baik sebagian ataupun keseluruhan, anak tunarungu sendiri secara fisik tampak seperti anak biasanya akan tetapi ia mengalami gangguan hilang nya salah satu fungsi tubuh yakni pendengaran anak tunarungu dalam kehidupannya mendapatkan informasi dari indera yang masih berfungsi, seperti indera penglihatan, perabaan, pengecapan dan penciuman Menurut adreas Dwidjosumarto (dalam sujihati somantri,1996:74) mengemukakan bahwa seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara di katakan tunarungu. Ketunarunguan di bedakan menjadi dua kategori,yaitu tuli (deaf) atau kurang dengar (hard of hearing).
A deaf child is a child who experiences partial or total loss of hearing function. A deaf child physically looks like a normal child, but he experiences a loss of one of the body's functions, namely hearing. In his life, a deaf child gets information from the senses that are still functioning, such as the sense of sight, touch, taste and smell. According to Andreas Dwidjosumarto (in Sujihati Somantri, 1996:74), someone who is unable or less able to hear sounds is said to be deaf. Deafness is divided into two categories, namely deaf (deaf) or hard of hearing.