SEJARAH PENINGGALAN ISLAM PERTAMA DI SUMATERA UTARA: MAKAM PAPAN TINGGI DI BARUS
Kata Kunci:
Islam, Sejarah, BudayaAbstrak
Peninggalan cagar budaya seperti makam-makam Islam kuno di Barus dan Barus Utara adalah peninggalan yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan. Hal inilah yang disadari oleh pemerintah untuk melakukan pelestarian dan pengembangan. Salah satunya melalui peresmian peletakkan batu pertama untuk pembangunan makam Papan Tinggi dan makam Mahligai oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini, Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho, dan Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring perkembangan waktu pemerintah daerah mulai memberikan perhatian serius untuk melestarikan dan mengelola peninggalan cagar budaya berupa makam-makam kuno Islam di Barus dan Barus Utara sebagai salah satu tujuan wisata sejarah dan religi unggulan.
Cultural heritage relics such as ancient Islamic tombs in Barus and North Barus are relics that have important value for history, science, education, religion, and culture. This is what the government realizes to carry out preservation and development. One of them was through the inauguration of the laying of the first stone for the construction of the Papan Tinggi tomb and the Mahligai tomb by the Minister of Development of Disadvantaged Regions Helmy Faisal Zaini, the Governor of North Sumatra Gatot Pujonugroho, and the Regent of Central Tapanuli Regency Raja Bonaran Situmeang. The results of the study show that over time, the local government began to pay serious attention to preserving and managing cultural heritage in the form of ancient Islamic tombs in Barus and North Barus as one of the leading historical and religious tourism destinations.