METAFISIS KEBERADAAN DALAM KONTEKS BUDAYA DAN TRADISI INDONESIA
Kata Kunci:
Metafisis, Eksistensi, Budaya Indonesia, Spiritualitas Nusantara, Filsafat Kosmis, Hermeneutika KritisAbstrak
Penelitian filosofis ini mengeksplorasi kompleksitas metafisis keberadaan dalam lanskap intelektual dan spiritual Indonesia, sebuah perjalanan epistemologis yang melampaui batas-batas konvensional pemahaman eksistensial manusia. Melalui pendekatan hermeneutika kritis dan analisis filosofis mendalam, kajian ini membongkar lapisan tersembunyi kesadaran kultural yang telah berkembang selama berabad-abad di nusantara. Fokus utama penelitian adalah mengungkap dialektika spiritual yang hidup dalam setiap nafas tradisi nusantara, memperlihatkan bagaimana kesadaran manusia terbentuk melalui jalinan rumit antara individualitas, kolektivitas, dan dimensi kosmis. Metafisis keberadaan dipahami bukan sekadar konstruksi teoritis, melainkan proses dinamis yang terus bergerak, bernafas, dan berevolusi dalam ruang kesadaran tak terbatas. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif filosofis dengan metode hermeneutika kritis, membaca ulang sumber-sumber tradisional dengan perspektif tajam dan pikiran terbuka. Sumber data meliputi naskah filosofis, literatur akademik, dokumentasi kearifan lokal, dan praktik budaya yang hidup dalam masyarakat. Temuan utama mengungkapkan bahwa eksistensi manusia Indonesia merupakan simfoni kompleks hubungan spiritual, sosial, dan kosmis yang saling terhubung secara mendalam. Konsep metafisis keberadaan ternyata tidak sekadar menjelaskan hakikat eksistensi, tetapi membuka ruang dialog antara tradisi dan konteks modern, mengajak pembaca merenungkan kembali posisi manusia dalam ekosistem kehidupan yang lebih luas. Signifikansi penelitian terletak pada kemampuannya membongkar mitos, membuka tabir misteri, dan menghadirkan perspektif filosofis yang membebaskan dari belenggu pemikiran linier. Melalui pendekatan multidisipliner, kajian ini menawarkan wawasan baru tentang bagaimana manusia Indonesia memahami diri, masyarakat, dan hubungannya dengan alam semesta. Penelitian ini menegaskan bahwa metafisis keberadaan bukanlah konsep statis, melainkan proses dinamis yang terus berkembang, merespon perubahan sosial, tantangan kontemporer, dan dinamika global sambil tetap mempertahankan akar spiritual yang mendalam.