UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUNJANG PEMAHAMAN KE-ISLAMAN SISWA KELAS X SMK ISLAMIC CENTRE MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH IBADAH
Kata Kunci:
Guru, Pemahaman keislaman, SiswaAbstrak
Pemahaman keIslaman bagi umat muslim adalah suatu keharusan. Karena untuk melakukan ibadah dan menjadi manusia yang baik dalam islam harus didasari pemahaman. Pemahaman fiqih ibadah pada setiap siswa berbeda-beda yang disebabkan oleh hal-hal tertentu, hal ini yang menjadi tugas dan kewajiban guru untuk bisa menyampaikan materi tentang fiqih ibadah kepada seluruh siswanya dengan mempetimbangkan perbedaan pemahaman dari setiap siswanya. Tujuan penelitian ini menjelaskan pelaksanaan pembelajaran fiqih ibadah dalam menunjang pemahaman keIslaman siswa kelas X SMK Islamic Centre, menjelaskan upaya guru pendidikan agama Islam dalam menunjang pemahaman keIslaman siswa kelas X SMK Islamic Centre melalui pembelajaran fiqih ibadah dan mendeskripsikan faktor pendukung dan hambatan yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam proses penunjangan pemahaman keIslaman kelas X SMK Islamic Centre. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis deskripstif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dekomentasi. Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini diantaranya adalah pelaksanaan pembelajaran fiqih ibadah dalam menunjang pemahaman keIslaman siswa dilakukan dengan menerapkan kurikulum yang sudah ditentukan (kurikulum merdeka belajar dan mandiri), menentukankan metode pembelajaran yang baik dan menarik, mempersiapkan segala kelengkapan penunjang pembelajaran dan telah mempersiapkan materi pembelajaran sesuai modul pembelajaran. Upaya guru pendidikan agama Islam dalam menunjang pemahaman ke-Islaman siswa dalam pembelajaran Fiqih Ibadah dengan adanya program khusus, adanya pendidikan diluar kelas dan adanya evaluasi. Faktor pendukung dalam upaya penunjangan pemahaman keIslaman didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang mewadai, adapun hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda.