KOMUNITAS BELAJAR UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI PENDIDIK (STUDI KASUS: TKK PENABUR KOTA MODERN)
Kata Kunci:
Komunitas Belajar, Kompetensi Pendidik, Kualitas Pembelajaran, Kurikulum Merdeka, Kepala SekolahAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesenjangan antara kebijakan Kurikulum Merdeka dan kesiapan praktis pendidik di tingkat satuan pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Fenomena resistensi guru terhadap perubahan, kebutuhan praktis akan pelatihan dan sumber daya, serta keterbatasan dukungan lokal menjadi tantangan utama dalam implementasi kurikulum baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model komunitas belajar lokal yang terstruktur dalam empat skema (per-tingkat, sekolah, KKG Tingkat, KKG AKBAR) yang diprakarsai oleh kepala sekolah TKK PENABUR Kota Modern. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas belajar mampu menjembatani pengetahuan teoritis dari pemerintah dengan praktik nyata di sekolah, meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan digital pendidik, serta berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Intervensi komunitas belajar juga memperkuat budaya kolaborasi, refleksi, dan inovasi di lingkungan sekolah. Temuan ini merekomendasikan penguatan peran kepala sekolah sebagai penggerak komunitas belajar dan replikasi model serupa di satuan pendidikan lain untuk mendukung transformasi pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka.
This study is motivated by the gap between the Kurikulum Merdeka policy and the practical readiness of educators at the institutional level, particularly in early childhood education settings. Teachers’ resistance to change, the need for practical training and resources, and limited local support emerge as major challenges in implementing the new curriculum. This research aims to analyze the effectiveness of a structured local learning community model organized into four schemes (per-level, school-wide, sub-district teacher working group/KKG Tingkat, and city-wide KKG AKBAR), initiated by the principal of TKK PENABUR Kota Modern. Using a qualitative case study approach, data were collected through observations, in-depth interviews, and document analysis. The findings reveal that learning communities effectively bridge theoretical directives from the government with actual school practices, enhance educators’ pedagogical, professional, social, and digital competencies, and improve the overall quality of learning. The learning community interventions also strengthen a culture of collaboration, reflection, and innovation within the school environment. These findings recommend reinforcing the principal’s role as a learning community facilitator and replicating similar models in other educational institutions to support education transformation under Kurikulum Merdeka.




