IMPROVING THE STUDENTS’ VOCABULARIES THROUGH SCRABBLE GAMES AT SMP SWASTA DHARMA KARYA BERINGIN PANTAI LABU ACADEMIC YEAR 2020/2021

Abstrak

The objective of the research was to improve students’ vocabularie through scrabble games at SMP Swasta Dharma Karya Berngin. This was  a classroom action research conducted in 2 cycles, where each cycle consisted of five meetings. The instrument of collecting the data was observation sheet, interview, test and documentation. The data was obtained with quantitative analysis to calculate the percentage of completeness. Based on the analysis of the data it turned out that the students’ vocabularies had increased in each cycle. From the results of data analysis it showed an increase on students’ scores from pre-test to post-test I and post-test II. That was proven by data; students’ scores in the post-test I, the lowest score was 65 and the highest score was 80; Students' scores in post test II, the lowest score was 66 and the highest score was 85. In the pre-test, there were 8% (2 of 25 students) who scored ≥75. In post-test, there were 52% (13 out of 25 students) who scored ≥75. In post-test II, there were 84% (21 of 25 students) who scored ≥75. The conclusion of the research was 1 the learning method by using scrabble games on grade VII SMP Swasta Dharma Karya Beringin was more effective and more active.

Penelitian ini bertujuan untuk sistem meningkatkan kemampuan siswa melalui permainan scrabble di SMP Swasta Dharma Karya Beringin. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus, dimana setiap siklus 5 pertemuan. Instrumen pengumpulan data adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Data diperoleh dianalisis dengan cara analisis kuantitatif untuk menghitung persentase ketuntasannya. Berdasarkan analisis data ternyata kemampuan kosakata siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Dari Hasil analisis data menunjukkan peningkatan skor siswa dari pre-test ke post-test I dan II. Itu dibuktikan oleh data;skor siswa dalam pre-test, skor terendah adalah 50 dan yang tertinggi adalah 76; skor siswa pada post-test I, skor terendah adalah 65 dan yang tertinggi adalah 80: skor siswa pada post-test II, skor terendah adalah 66 dan yang tertinggi adalah 85. Pada pre-test, ada 8% (2 dari 25 siswa) yang mendapat skor ≥75. Dalam post-test I, ada 52% (13 dari 25 siswa) yang mendapat skor ≥75. Pada post-test II, ada 84% (21 dari 25 siswa) yang mendapat skor ≥75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan menggunakan teknik tekatekisilang di kelas 7 SMP Swasta Bina Bersaudara Medan berjalan lebih efektif dan lebih aktif.