PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PERBAUNGAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Make a Match dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, khususnya materi sistem ekskresi manusia. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan desain One Group Pretest-Posttest Design yang melibatkan 30 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Perbaungan sebagai subjek penelitian. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi aktivitas belajar siswa dan tes hasil belajar berbentuk pretest dan posttest. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial melalui uji N-gain dan uji-t (paired sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Make a Match mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh data observasi, peningkatan nilai hasil belajar, serta hasil uji statistik. Pembelajaran menjadi lebih aktif, bermakna, dan menyenangkan. Selain itu, terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan setelah penerapan model pembelajaran tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Make a Match efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA. Model ini mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi siswa untuk lebih aktif, serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

This study aims to determine the effectiveness of the Make a Match learning model in improving students’ learning activities and learning outcomes in science, particularly on the topic of the human excretory system. The research employed a pre-experimental method with a one-group pretest-posttest design involving 30 eighth-grade students of SMP Negeri 2 Perbaungan as research subjects. Instruments used in this study included student activity observation sheets and a learning outcome test in the form of pretest and posttest. The data were analyzed both descriptively and inferentially using N-gain and paired sample t-test. The results showed that the implementation of the Make a Match learning model increased student engagement during the learning process. This was supported by observational data, improvements in learning outcomes, and statistical test results. The learning process became more active, meaningful, and enjoyable. Moreover, there was a significant improvement in students’ learning outcomes after the implementation of the model. Therefore, it can be concluded that the Make a Match learning model is effective for science learning. It helps create a joyful learning environment, motivates students to be more active, and enhances their understanding of the subject matter.