IMPLEMENTASI LAYANAN KONSELING DALAM MENANGANI KONFLIK BULLYING SISWA DI SEKOLAH DASAR

Penulis

  • Yulia Elfrida Yanty Siregar Universitas Pelita Bangsa
  • Ratih Amalia Nur Farida Universitas Pelita Bangsa
  • Assyifa Diva Frisnadia Universitas Pelita Bangsa
  • Nanda Rizky Salsabila Universitas Pelita Bangsa
  • Mira Asmirandah Universitas Pelita Bangsa

Kata Kunci:

Layanan Konseling, Bullying, Konflik Siswa, Sekolah Dasar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi layanan konseling dalam menangani konflik bullying di Sekolah Dasar Islam Amanah Bangsa, khususnya pada siswa kelas 3. Bullying yang terjadi di sekolah dasar kerap kali menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan sosial dan emosional siswa. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap 17 siswa yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam konflik. Layanan konseling dilaksanakan secara individu dan kelompok selama empat minggu, dengan fokus pada pengelolaan emosi, peningkatan empati, dan komunikasi positif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan perilaku yang signifikan, seperti penurunan agresivitas pada pelaku, peningkatan kepercayaan diri pada korban, serta keterlibatan sosial yang lebih baik dari para saksi. Suasana kelas menjadi lebih kondusif dan tidak ada laporan konflik lanjutan setelah konseling berakhir. Penelitian ini menyimpulkan bahwa layanan konseling merupakan strategi efektif dan perlu diintegrasikan dalam sistem pendidikan dasar sebagai upaya pencegahan dan penanganan bullying sejak dini.

This study aims to evaluate the implementation of counselling services in dealing with bullying conflicts at Amanah Bangsa Islamic Elementary School, especially for grade 3 students. Bullying that occurs in elementary schools often has a negative impact on students' social and emotional development. Through a qualitative approach with a case study method, data were collected through observation, interviews, and documentation of 17 students who were directly or indirectly involved in the conflict. Counselling services were carried out individually and in groups for four weeks, focusing on emotional management, increasing empathy, and positive communication. The results showed significant behavioural changes, such as decreased aggressiveness in perpetrators, increased self-confidence in victims, and better social engagement from witnesses. The classroom atmosphere became more conducive and there were no reports of further conflicts after the counselling ended. This study concludes that counselling services are an effective strategy and need to be integrated in the basic education system as an effort to prevent and handle bullying early on.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30