ISLAM YANG RAMAH ATAU MARAH? MENIMBANG GAGASAN PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF ALA KH. SAHAL MAHFUDZ DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MULTIKULTURAL, UUD 1945, DAN UU SISDIKNAS
Kata Kunci:
KH. Sahal Mahfudz, Pendidikan Inklusif, Fikih Sosial, Pluralisme, Keadilan SosialAbstrak
Artikel ini mengkaji pemikiran inklusif KH. Sahal Mahfudz dalam merespons tantangan pendidikan nasional, seperti pluralitas masyarakat, globalisasi, serta isu radikalisme dan eksklusivisme. Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, dianalisis paradigma fikih sosial KH. Sahal sebagai dasar membangun pendidikan Islam yang terbuka, adaptif, dan berkeadilan sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif menurut KH. Sahal menekankan keberagaman, kesetaraan, dan partisipasi masyarakat, serta relevan dengan UUD 1945 dan UU Sisdiknas. Gagasan ini menjadi kontribusi penting bagi sistem pendidikan Islam yang moderat dan kontekstual.
This article explores KH. Sahal Mahfudz’s inclusive educational thought in addressing the challenges of Indonesia’s national education, including pluralism, globalization, radicalism, and exclusivism. Using a qualitative approach and library research, this study examines the paradigm of fiqh sosial (social jurisprudence) as a foundation for building an open, adaptive, and socially just Islamic education system. The findings indicate that KH. Sahal emphasizes diversity, equality, and community participation in education, making his ideas highly relevant to the 1945 Constitution and the National Education System Law. His inclusive vision contributes to the development of a moderate and contextual Islamic education model.
