PERSEPSI GENERASI Z TERHADAP PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DALAM MEMBANGUN PONDASI KUALITAS MANUSIA DI KABUPATEN SUKABUMI
Kata Kunci:
Generasi Z, Persepsi, PAUD, Kualitas ManusiaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi generasi Z terhadap peran lembaga PAUD dalam membentuk pondasi kualitas manusia. PAUD dipandang sebagai fase kritis dalam membangun karakter, kecerdasan, dan keterampilan sosial anak. Generasi Z yang kelak menjadi orang tua memiliki posisi strategis dalam menentukan arah pendidikan anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Jumlah responden sebanyak 242 orang generasi Z yang belum menikah di Kecamatan Cibadak, Sukabumi, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner skala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi generasi Z terhadap peran lembaga PAUD berada pada kategori tinggi. Dimensi yang paling menonjol adalah pembentukan karakter dan nilai moral. Namun demikian, terdapat variasi persepsi berdasarkan latar belakang pendidikan. Hasil uji regresi logaritma menunjukkan nilai R2 sebesar 0.371 atau 37.1% dengan signifikansi ρ = 0.000 (ρ < 0.05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara persepsi generasi Z terhadap peran lembaga PAUD dan pembangunan pondasi kualitas manusia. Dengan demikian, semakin positif persepsi generasi Z terhadap peran lembaga PAUD, semakin besar pula dukungan mereka terhadap pentingnya pendidikan usia dini sebagai dasar membangun kualitas manusia yang unggul di masa depan.
This study aims to examine how Generation Z perceives the role of early childhood education (ECE) institutions in establishing the foundation of human quality. ECE is considered a critical phase in shaping children’s character, intelligence, and social skill. Generation Z, as future parents, plays a strategic role in determining their children’s educational direction. This research employed a quantitative approach using a descriptive survey method. A total of 242 unmarried Generation Z individuals in Cibadak District, Sukabumi, were selected as respondents through purposive sampling. The instrument used was a Likert-scale questionnaire, which had been tested for validity and reliability. The result showed that Generation Z’s perception of the role of ECE was in high category, particularly in the dimensions of character building and moral values. However, perception levels varied based on educational background. The logarithmic regression test result showed an R2 value of 0.371 or 37.1%, with a significance value of ρ = 0.000 (ρ < 0.05), indicating a significant relationship between Generation Z’s perception of the role of ECE and the development of human quality. Therefore, the more positive the perception of Generation Z towards the role of ECE, the stronger their support for early childhood education as the foundation for building quality human resources in the future.